Pertama, marilah kita
ucapkan terimakasih atas perjuangan tim nasional Indonesia yang telah berjuang
sepenuh hati hingga kemenangan bisa diraih dan membuat harapan itu tetap
terjaga.
Nil Maizar, pelatih
kelahiran Payakumbuh Sumatera Barat akhirnya berhasil memainkan template kesukaannya. Sejak di Semen
Padang, di setiap pertandingan, Nil tipe pelatih yang selalu mengganti Ellie
Aiboy diatas menit 60’ dan mengganti Salah satu striker diantara Ferdinand
Sinaga atau Edward Wilson dengan Mustofa Aji. Lalu slot satu pergantian lainnya
akan disiapkan untuk mengganti jika ada pemain yang cedera atau untuk killing time substitutions di
menit-menit akhir pertandingan. Template yang
sempat kacau di pertandingan pertama melawan Laos karena Endra Prasetya terkena
kartu merah.
Melawan Singapura Nil
menurunkan formasi 4-2-3-1 dengan M. Rachmat di ujung tombak, Vendri Mofu yang
berdiri sedikit didepan Taufik, lalu Fachrudin kapten PSS Sleman yang memulai
pertandingan sejak menit pertama menggantikan Handi Ramdhan yang cedera.
Formasi bermain Indonesia di babak I |
Defensive Action Mofu dan Andik
Nil sadar bahwa ketika
melawan Laos lini tengah timnas sangat mudah ditembus, kali ini dia menempatkan
dua orang (Mofu dan Taufik) untuk melindungi empat pemain belakang. Harapannya,
agar ada filter sebelum bola langsung menuju dua bek tengah. Selain itu, Indonesia
di pertandingan ini tidak lagi menggunakan defensive
line yang tinggi. Empat bek yang berdiri didepan penjaga gawang Wahyu Tri
Nugroho bermain lebih kedalam.
Dan setidaknya dengan memasang Taufik dan Mofu sebagi filter, dapat membuat pertahanan Indonesia sedikit lebih tenang. Hal ini dapat kita lihat dari chalkboard defensive acton dari Mofu dan Taufik sampai akhir pertandingan. Kedua pemain ini mampu membuat tackle won (titik hitam) dan intercept (segitiga kuning) di depan kotak penalty pertahanan.
![]() |
Defensive action Vendy Mofu & Taufiq di babak I, meliputi tackle won dan lost serta interception [klik gambar untuk memperbesar] |
Tempo cepat dengan
harapan mengambil alih ball possession dari Singapura dilakukan. Di 15 menit
pertama hal ini berhasil dilakukan. Sentral serangan Indonesia ada pada Mofu.
Setiap bola coba diarahkan kepada Mofu untuk langsung dikirim ke flan kanan
yang ditempati Ellie Aiboy atau penyerang muda asal PSM M. Rachmat.
Pola ini tidak
benar-benar berhasil karena bola lambung yang dikirim Mofu ataupun Taufik tidak
pernah sampai sasaran. Tetapi setidaknya pola ini berhasil membuat lini tengah
Singapura yang digalang Mustafic Fachrudin dan Harris menjadi tidak mempunyai
kesempatan untuk memegang kendali permainan.
Dua fullback Singapura
menjadi titik lemah. Pasukan Nil Maizar mencoba mencocor kedua lini itu. Jobdesknya : Ellie Aiboy menghajar dan
menghabisi fisik fullback kiri Irwan shah, dan Okto serta Novan Setya
menghabisi sisi kanan. Kedua pos fullback
ini coba dihabisi di babak pertama untuk memberikan ‘jalan’ bagi Andik
Vermansah di babak kedua. Pemikirannya adalah, ketika fisik kedua fullback
Singapura mulai melemah, maka Andik akan dengan mudah nantinya untuk beradu lari dengan mereka.
Strategi bola lambung
dan beradu lari lewat kedua flank ini membuat attempts yang dihasilkan oleh
Indonesia sangat sedikit. Hanya tiga attempts dari total lima attempts yang
tercipta. Tiga diantaranya dibuat diluar kotak penalty. Sulitnya menghasilkan
percobaan tendangan ke gawang Singapura ini salah satunya karena dikuncinya
Irfan Bachdim di wilayah final third
Singapura. Tidak bisa bergeraknya Bachdim diimbangi dengan tidak bisa juga bergeraknya
Rachmat. Dalam coverage area, keduanya bahkan tidak pernah mendapatkan dan
menyentuh bola di kotak penalty. Artinya, kotak penalty Singapura memang
berhasil disterilkan dari para penyerang Indonesia. Ini yang membuat Nil Maizar
sampai berteriak-teriak kepada Vendry Mofu “Mofu.. Berani tembak.. berani
tembak..”.
Nil Maizar seperti
tahu bahwa di wilayah itu Bachdim dan Rachmat terkunci hingga dia mencari
alternative dengan Mofu yang diinstruksikan untuk lebih berani berspekulasi
dengan melakukan percoban tendangan ke gawang.
![]() |
Coverage area duet striker Indonesia di babak I [klik gambar untuk memperbesar] |
(dalam chalkboard
coverage area babak I terlihat tidak ada sentuhan bola oleh Bachdim (hitam) dan
Rachmat (kuning) di kotak penalty. Bachdim bahkan terlihat lebih sering turun
jauh kedalam).
Beruntung bagi
Indonesia, gelandang Singapura Harris terkena cedera engkel dan digantikan
Duric. Entah apa yang sedang ada didalam pikiran Avramovic, tetapi pergantian
ini menguntungkan Indonesia. Hanya ada tiga pemain Singapura di lini tengah
Singapura yang harus melawan lima geladang Indonesia. Mustafic yang menjaga
kedalaman dipaksa melawan Mofu, Bachdim dan taufik sendirian.
BABAK II
Awal babak kedua template itupun dijalankan. Di luar
prediksi, Ni lMaizar lebih cepat mengganti Ellie aiboy dengan Andik Vermansah
dibawah menit 60’. Tanpa basa-basi Andik langsung mengajak pemain Singapura
beradu lari. Di awal babak dua NilMaizar mendorong Vendry Mofu lebih kedepan
dan meninggalkan Taufik sendirian di area DM. Pertimbangannya karena Mustafic
Fachrudin sudah bisa ‘dijinakan’. Awal
babak kedua, Nil mengganti pola menjadi 4-1-4-1.
Formasi bermain Indonesia di awal babak II |
Andik dilanggar, kartu
merah untuk bek kiri Singapura Irwan Shah, dan Bambang Pamungkas masuk
menggantikan Rachmat adalah awal mula dari dominasi Indonesia di babak kedua
ini.
Masuknya bambang
Pamungkas, membuat coverage area striker Indonesia akhirnya menyentuh kotak
penalty. Ya, Bambang dua kali terlibat dalam kejadian di kotak pinalti. Hal
yang tidak ditemui ketika Bambang belum masuk. (masuknya Bambang
(merah) membuat coverage striker Indonesia akhirnya masuk kotak penalty).
![]() |
Perbandingan coverage area 3 striker Indonesia yang diturunkan: M. Rahmat, Irfan Bachdim dan Bepe [klik gambar untuk memperbesar] |
Sayangnya masuknya Bambang ini
tidak diimbangi oleh suplai bola kepada dirinya. Indonesia masih
kesulitan dalam hal mengirimkan suplai bola kepada striker. Hal yang akhirnya
membuat Indonesia lebih banyak melakukan percobaan tendangan dari luar kotak
penalty. Sebelas attempts dengan lima diantaranya dilakukan oleh Vendry Mofu
dihasilkan.uniknya, sepuluh dari sebelas attempts tersebut dilakukan diluar
kotak penalty. Hal yang menggambarkan blockade Singapura memang hanya kuat di
sector bek, bukan di gelandang.
![]() |
Semua usaha percobaan mencetak gol Indonesia sepanjang pertandingan. [klik gambar untuk memperbesar] |
Gol seperti hanya
tinggal menunggu waktu, tetapi kenyataan dilapangan tidak berkata semudah itu.
Indonesia berhasil menjinakan Singapura, tetapi Indonesia bingung harus
membunuh Singapura dengan cara apa. Percobaan memasukan Rasyid Bakrie untuk
menambah kuat aliran bola kedepan pun tetap belum bisa membunuh Singapura.
Hingga Andik
memecah kebuntuan lewat tendangan bebas nan cantik. Gol kedua Indonesia yang
berasal dari setpiece sepanjang
turnamen sekaligus gol yang mengantarkan Indonesia jadi juara grup untuk
sementara. Gol ini pun sontak membuat Elie Aiboy sampai berlari mengejar Andik dari bench tanpa menggunakan alas kaki. Ini mengisyaratkan suatu kelegaan dari kapten timnas.
KESIMPULAN
Nil berhasil menerapkan strategi dengan baik dan diterjemahkan dengan baik pula, lini belakang bermain baik termasuk penjaga gawang Wahyu Tri Nugroho yang mampu menjadi komando terakhir dengan terus berteriak-teriak sepanjang pertandingan. Masalah timnas kali ini ada dalam finishing akhir dalam bola hidup dan beberapa pelanggaran konyol yang merupakan imbas dari didikan kompetisi lokal berbuah kartu kuning.
One Nil. Begitulah sanjungan yang diberikan kepada pelatih. Karena apapun yang terjadi di lapangan kemarin, kemenangan pada akhirnya tetap akan menjadi kemenangan. Selamat Indonesia, selamat TIMNAS, selamat Nil Maizar.
"Singapura hanya kuat di bek dan bukan di gelandang" ini juga terlihat sekali saat melawan malaysia sebelumnya. Kebetulan saja bisa leading cepat 2-0 sehingga sedikit banyak mempengaruhi mental pemain malaysia. Sungguh malaysia adalah cobaan Indonesia sebenarnya. Kuna dan Wan Zack berlari seperti memakai sepatu roda. Lapangan tengah mereka juga cukup kreatif. Tp 2 game terakhir juga menunjukkan lemahnya bek tengah mereka. Semoga Garuda mampu memanfaatkan dengan maksimal.
BalasHapus