Kamis, 29 November 2012

Garuda Menjinakan Singa




Pertama, marilah kita ucapkan terimakasih atas perjuangan tim nasional Indonesia yang telah berjuang sepenuh hati hingga kemenangan bisa diraih dan membuat harapan itu tetap terjaga.


Nil Maizar, pelatih kelahiran Payakumbuh Sumatera Barat akhirnya berhasil memainkan template kesukaannya. Sejak di Semen Padang, di setiap pertandingan, Nil tipe pelatih yang selalu mengganti Ellie Aiboy diatas menit 60’ dan mengganti Salah satu striker diantara Ferdinand Sinaga atau Edward Wilson dengan Mustofa Aji. Lalu slot satu pergantian lainnya akan disiapkan untuk mengganti jika ada pemain yang cedera atau untuk killing time substitutions di menit-menit akhir pertandingan. Template yang sempat kacau di pertandingan pertama melawan Laos karena Endra Prasetya terkena kartu merah.

Melawan Singapura Nil menurunkan formasi 4-2-3-1 dengan M. Rachmat di ujung tombak, Vendri Mofu yang berdiri sedikit didepan Taufik, lalu Fachrudin kapten PSS Sleman yang memulai pertandingan sejak menit pertama menggantikan Handi Ramdhan yang cedera.

Formasi bermain Indonesia di babak I

Defensive Action Mofu dan Andik

Nil sadar bahwa ketika melawan Laos lini tengah timnas sangat mudah ditembus, kali ini dia menempatkan dua orang (Mofu dan Taufik) untuk melindungi empat pemain belakang. Harapannya, agar ada filter sebelum bola langsung menuju dua bek tengah. Selain itu, Indonesia di pertandingan ini tidak lagi menggunakan defensive line yang tinggi. Empat bek yang berdiri didepan penjaga gawang Wahyu Tri Nugroho bermain lebih kedalam.

Dan setidaknya dengan memasang Taufik dan Mofu sebagi filter, dapat membuat pertahanan Indonesia sedikit lebih tenang. Hal ini dapat kita lihat dari chalkboard defensive acton dari Mofu dan Taufik sampai akhir pertandingan. Kedua pemain ini mampu membuat tackle won (titik hitam) dan intercept (segitiga kuning) di depan kotak penalty pertahanan. 

Defensive action Vendy Mofu & Taufiq di babak I, meliputi tackle won dan lost serta interception
[klik gambar untuk memperbesar]


Tempo cepat dengan harapan mengambil alih ball possession dari Singapura dilakukan. Di 15 menit pertama hal ini berhasil dilakukan. Sentral serangan Indonesia ada pada Mofu. Setiap bola coba diarahkan kepada Mofu untuk langsung dikirim ke flan kanan yang ditempati Ellie Aiboy atau penyerang muda asal PSM M. Rachmat.

Pola ini tidak benar-benar berhasil karena bola lambung yang dikirim Mofu ataupun Taufik tidak pernah sampai sasaran. Tetapi setidaknya pola ini berhasil membuat lini tengah Singapura yang digalang Mustafic Fachrudin dan Harris menjadi tidak mempunyai kesempatan untuk memegang kendali permainan.

Dua fullback Singapura menjadi titik lemah. Pasukan Nil Maizar mencoba mencocor kedua lini itu. Jobdesknya : Ellie Aiboy menghajar dan menghabisi fisik fullback kiri Irwan shah, dan Okto serta Novan Setya menghabisi sisi kanan. Kedua pos fullback ini coba dihabisi di babak pertama untuk memberikan ‘jalan’ bagi Andik Vermansah di babak kedua. Pemikirannya adalah, ketika fisik kedua fullback Singapura mulai melemah, maka Andik akan dengan mudah nantinya untuk  beradu lari dengan mereka.

Strategi bola lambung dan beradu lari lewat kedua flank ini membuat attempts yang dihasilkan oleh Indonesia sangat sedikit. Hanya tiga attempts dari total lima attempts yang tercipta. Tiga diantaranya dibuat diluar kotak penalty. Sulitnya menghasilkan percobaan tendangan ke gawang Singapura ini salah satunya karena dikuncinya Irfan Bachdim di wilayah final third Singapura. Tidak bisa bergeraknya Bachdim diimbangi dengan tidak bisa juga bergeraknya Rachmat. Dalam coverage area, keduanya bahkan tidak pernah mendapatkan dan menyentuh bola di kotak penalty. Artinya, kotak penalty Singapura memang berhasil disterilkan dari para penyerang Indonesia. Ini yang membuat Nil Maizar sampai berteriak-teriak kepada Vendry Mofu “Mofu.. Berani tembak.. berani tembak..”.

Nil Maizar seperti tahu bahwa di wilayah itu Bachdim dan Rachmat terkunci hingga dia mencari alternative dengan Mofu yang diinstruksikan untuk lebih berani berspekulasi dengan melakukan percoban tendangan ke gawang. 

Coverage area duet striker Indonesia di babak I
[klik gambar untuk memperbesar]

(dalam chalkboard coverage area babak I terlihat tidak ada sentuhan bola oleh Bachdim (hitam) dan Rachmat (kuning) di kotak penalty. Bachdim bahkan terlihat lebih sering turun jauh kedalam).

Beruntung bagi Indonesia, gelandang Singapura Harris terkena cedera engkel dan digantikan Duric. Entah apa yang sedang ada didalam pikiran Avramovic, tetapi pergantian ini menguntungkan Indonesia. Hanya ada tiga pemain Singapura di lini tengah Singapura yang harus melawan lima geladang Indonesia. Mustafic yang menjaga kedalaman dipaksa melawan Mofu, Bachdim dan taufik sendirian. 
 
BABAK II

Awal babak kedua template itupun dijalankan. Di luar prediksi, Ni lMaizar lebih cepat mengganti Ellie aiboy dengan Andik Vermansah dibawah menit 60’. Tanpa basa-basi Andik langsung mengajak pemain Singapura beradu lari. Di awal babak dua NilMaizar mendorong Vendry Mofu lebih kedepan dan meninggalkan Taufik sendirian di area DM. Pertimbangannya karena Mustafic Fachrudin sudah bisa ‘dijinakan’.  Awal babak kedua, Nil mengganti pola menjadi 4-1-4-1.

Formasi bermain Indonesia di awal babak II

Andik dilanggar, kartu merah untuk bek kiri Singapura Irwan Shah, dan Bambang Pamungkas masuk menggantikan Rachmat adalah awal mula dari dominasi Indonesia di babak kedua ini.

Masuknya bambang Pamungkas, membuat coverage area striker Indonesia akhirnya menyentuh kotak penalty. Ya, Bambang dua kali terlibat dalam kejadian di kotak pinalti. Hal yang tidak ditemui ketika Bambang belum masuk. (masuknya Bambang (merah) membuat coverage striker Indonesia akhirnya masuk kotak penalty). 

Perbandingan coverage area 3 striker Indonesia yang diturunkan: M. Rahmat, Irfan Bachdim dan Bepe
[klik gambar untuk memperbesar] 

Sayangnya masuknya Bambang ini tidak diimbangi oleh suplai bola kepada dirinya. Indonesia masih kesulitan dalam hal mengirimkan suplai bola kepada striker. Hal yang akhirnya membuat Indonesia lebih banyak melakukan percobaan tendangan dari luar kotak penalty. Sebelas attempts dengan lima diantaranya dilakukan oleh Vendry Mofu dihasilkan.uniknya, sepuluh dari sebelas attempts tersebut dilakukan diluar kotak penalty. Hal yang menggambarkan blockade Singapura memang hanya kuat di sector bek, bukan di gelandang.

Semua usaha percobaan mencetak gol Indonesia sepanjang pertandingan.
[klik gambar untuk memperbesar]

 
Gol seperti hanya tinggal menunggu waktu, tetapi kenyataan dilapangan tidak berkata semudah itu. Indonesia berhasil menjinakan Singapura, tetapi Indonesia bingung harus membunuh Singapura dengan cara apa. Percobaan memasukan Rasyid Bakrie untuk menambah kuat aliran bola kedepan pun tetap belum bisa membunuh Singapura.

Hingga Andik memecah kebuntuan lewat tendangan bebas nan cantik. Gol kedua Indonesia yang berasal dari setpiece sepanjang turnamen sekaligus gol yang mengantarkan Indonesia jadi juara grup untuk sementara. Gol ini pun sontak membuat Elie Aiboy sampai berlari mengejar Andik dari bench tanpa menggunakan alas kaki. Ini mengisyaratkan suatu kelegaan dari kapten timnas.

KESIMPULAN

Nil berhasil menerapkan strategi dengan baik dan diterjemahkan dengan baik pula, lini belakang bermain baik termasuk penjaga gawang Wahyu Tri Nugroho yang mampu menjadi komando terakhir dengan terus berteriak-teriak sepanjang pertandingan. Masalah timnas kali ini ada dalam finishing akhir dalam bola hidup dan beberapa pelanggaran konyol yang merupakan imbas dari didikan kompetisi lokal berbuah kartu kuning.

One Nil. Begitulah sanjungan yang diberikan kepada pelatih. Karena apapun yang terjadi di lapangan kemarin, kemenangan pada akhirnya tetap akan menjadi kemenangan. Selamat Indonesia, selamat TIMNAS, selamat Nil Maizar.

1 komentar:

  1. "Singapura hanya kuat di bek dan bukan di gelandang" ini juga terlihat sekali saat melawan malaysia sebelumnya. Kebetulan saja bisa leading cepat 2-0 sehingga sedikit banyak mempengaruhi mental pemain malaysia. Sungguh malaysia adalah cobaan Indonesia sebenarnya. Kuna dan Wan Zack berlari seperti memakai sepatu roda. Lapangan tengah mereka juga cukup kreatif. Tp 2 game terakhir juga menunjukkan lemahnya bek tengah mereka. Semoga Garuda mampu memanfaatkan dengan maksimal.

    BalasHapus