Jumat, 30 November 2012

Surat Untuk Garuda

Foto: Tempo

Kamu datang dengan persiapan yang tidak mudah. Pemilihan skuad yang terbatas, keluar masuk pemain dengan alasan beragam, ditahannya para pemain yang konon terbaik di negeri ini, kedatangan pemain-pemain naturalisasi di menit-menit akhir persiapan tim, dan cederanya pemain di awal-awal turnamen.


Sudah cukup derita itu? Belum. Seri melawan Laos adalah aib yang sepertinya tidak bisa ditolelir lagi. Pelatih kacangan, tidak mempunyai pengalaman dan skuad dengan pemain - pemain medioker.

Mengeluh atau bahkan mundur dari tim karena hujatan terus mengalir dan tidak bisa memilih para pemain terbaik di negeri ini? Tidak.

Nil Maizar tetap maju berperang dan pasang badan untuk pasukannya. Seperti seorang bapak yang selalu melindungi anaknya. Pada sebuah kesempatan Nil pernah bilang, "anda boleh bilang saya pelatih yang tidak berkualitas, tapi jangan pernah bilang para pemain saya tidak berkualitas. Mereka (para pemain) adalah anak bangsa yang selalu siap menerima hujatan dan bermain dengan hati".

Hal yang seorang Rusdy Bahalwan pun tidak bisa melakukannya. Dia meningggalkan Mursyid Effendi terbunuh sendirian ketika mencetak gol ke gawang sendiri saat melawan Thailand, yang 'dipersembahkan' untuk keselamatan bangsa ini terjadi di Vietnam 1998.

Sabtu ini, partai hidup mati melawan Malaysia akan terjadi. Jangan pernah lagi takut akan teror penonton, jangan pernah lagi cengeng terhadap sinar laser, apalah itu belatung dalam sup, jangan pernah takut dengan keberpihakan wasit. Ini sepakbola seperti kita masuk ke hutan liar. Hanya yang kuat yang bertahan.

Berperanglah wahai timnas, kalian telah menjaga harapan itu tetap ada dengan gol 'BERUNTUNG' dari Andik Vermansah melawan Singapura.

Ribuan TKI yang rela dipotong gaji oleh majikannya selalu siap berada di belakang kalian, ribuan suporter dari Indonesia akan terbang untuk berjuang bersama kalian, bahkan para pembenci kalianpun pasti akan menonton kalian di layar televisi.

Tetap bermain dengan hati, tetap berjuang sampai titik darah penghabisan, apalah artinya hasil bagus selama turnamen ini jika akhirnya kalian tak bisa lolos ke semifinal. Hasil seri akan membuat kalian lolos, tapi tolong, jangan pernah mengincar hasil ini, incarlah kemenangan di depan suporter Malaysia. Berilah senyum kepada para bangsa ini terutama TKI yang selama ini dijajah di Malaysia. Lolosnya kalian ke semifinal akan membuat penderitaan mereka terhapuskan di detik itu.

Selamat berjuang timnas, kami tunggu kalian di Tanah Ibu Pertiwi!!...

12 komentar:

  1. #SatuIndonesia sumpah nangis bacanya :)

    BalasHapus
  2. selamat berjuang, kalian wahai punggawa GARUDA!! abaikan omongan orang diluar sana yang hanya bisa mencaci tanpa bisa memberi bukti . Tunjukkan bahwa kalian lah yang terbaik dari para pencaci #IndonesiaJuara

    BalasHapus
  3. semangaaaaatttt buat para pahlawan dirumput hijau , terbangkan GARUDA setinggi mungkin :))))

    BalasHapus
  4. Bodo ah dg PSSI or KPSI...kalian Garudaku. Menang kalah perjuangan kalian lebih berarti..

    BalasHapus
  5. Berjuanglah garudaku,
    Kami hanya bisa berdo' a untuk kemenanganmu.
    #interest AVE21.

    BalasHapus
  6. slma ne aq gk tertarik ma sepakbola indonesia, dn lebih baik mendukung singapura waktu kemaren...
    tpi skrg, ayoo... Tunjukkan semangat 45 mu wahai garuda ku...!!!
    seperti pahlawan kita mati dimedan perang...
    jadilah seperti itu, berjuang demi nama baik Indonesia Pertiwi...
    semangat dan sukses selalu...
    doa kami semua bersama Indonesia...
    amin.

    BalasHapus
  7. Indonesia ada dalam diri kita.
    hanya penjahat" yg tidak punya rasa pancasila yg memperkeruh suasana.
    maju terus Nil Maizar dan Laskar Garuda.
    do'a kami selalu menyertai anda semua.

    BalasHapus
  8. takjub dan ini sangat menakjubkan
    membaca ini terharu dan semangat merdeka
    SEMANGAT 45 patut kita totalitaskan mensupport TIMNAS INDONESIA

    BalasHapus
  9. baca sambil netes nih air mata :)
    semangat selalu timnas GARUDA!!

    BalasHapus